Search This Blog

Thursday, March 17, 2011

Makanan KHAS LUWUK BANGGAI

Kalau jalan-jalan ke Luwuk Banggai, belum seru kalau belum nikmatin makanan khas Luwuk Banggai...enak banget...nggak perlu di cari di kota luwuk, kewarung makanan aja...atau ke Lalong, KM5, Bukit Inspirasi, Sandakan, kayutannyo...pasti ketemu makanan ini...dijamin donk kalau enak sekali....

Cobain donk....pasti bilang "maknyus" and "Yumi"...Ho..ho...jalan-jalan ya ke Luwuk Banggai. Pasti beta tinggalnya. Met menikmati hidangan kami ! silakan di makan ....








BANGGAI Cardinal

Laut Banggai kaya akan Ikan yang beragam dan indah. Salah satunya ikan cardinal...Ikan yang satu ini..wow...indah di pandang mata...bukan cuman indah tapi punya nilai harga yang tinggi.  Pingin liat...langsung aja jalan-jalan ke kota Banggai.

Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) adalah cardinalfish tropis yangkecil ( familyApogonidae ) yang sangat populer dijadikan ornamental fish.

Spesies ini hanya ada di Kepulauan Banggai, Indonesia. Spesies ini hidup pada jangkauan geografis yang sangat terbatas yaitu 5.500 km² dan dengan jumlah populasi yang sedikit yaitu sekitar 2,4 juta saja. Banggai cardinalfish merupakan populasi yang terisolasi dan terkonsentrasi di peraiaran dangkal pada 17 pulau besar dan 10 pulau kecil, Kepulauan Banggai. Sebagian kecil populasinya terdapat di Luwuk Sulawesi Tengah. Tambahan populasi berasal dari Selat Lembeh (Sulawesi Utara), sekitar 400 Km sebelah utara dari habitat asli (berdasarkan laporan dari nelayan yang perdagangkannya tahun 2000).

Deskripsi
Spesies ini tumbuh dengan panjang maksimal 8 cm memiliki corak khusus yang kontras antara warna hitam dan garis terang warna putih. Perbedaan yang spesifik yang membedakan dengan cardinalfish lainnya adalah pada sirip dorsal yang pertama memiliki kuncir, sirip anal dan sirip dorsal yang kedua menjulur ke belakang, sirip caudal bercabang dua (cabangnya sangat dalam), memiliki corak warna yang terdiri dari 3 buah garis hitam pada kepala dan badan, warna hitamnya menyolok di tepi bagian awal sirip anal dan kedua sirip dorsal.Yang membedakan Banggai cardinalfish jantan dan betina adalah rongga mulut jantan lebih besar dan itu hanya terlihat mereka pada saat mengerami telurnya.

Ekologi
Banggai cardinalfish merupakan satu-satunya wakil dari family yang diurnal. Ikan demersal laut tropis yang membentuk grup yang stabil dengan beranggotakan 9 individu pada perairan dangkal (pada umumnya kedalaman 1,5-2,5 meter). Spesies ini mendiami perairan dangkal dengan berbagai habitat termasuk terumbu karang, padang lamun, dan daerah terbuka bersubstrat pasir dan rubble, pada umumnya pada daerah yang tenang yang terlindungi oleh pulau-pulau yang besar. Spesies ini sering ditemukan berasosiasi dengan lamun yaitu Enhalus acoroides dan bulu babi Diadema setosum. Hai ini terjadi pada berbagai substrat bentik seperti bulu babi, anemon laut, dan coral branching ; ikan muda sering paling berasosiasi dengan anemon laut, setelah remaja dan dewasa berasosiasi dengan bulu babi dan coral branching, bintang lau, hidrozoa, dan akar penopang mangrove.

Ikan ini termasuk spesies pemakan oportunistik sepanjang hari, tidak seperti spessies-spesies lain dari family yang sama. Komposisi dietnya sama dengan ukuran kelas termasuk plankton dan organisme bentik. Copepoda merupakan makanan utama mereka. Copepoda juga menjadi sumber makanan penting untuk berbagai spesies seperti lionfish (Pterois), Epinephelus merra, crocodilefish (Cymbacephalus beauforti), moray eel (Echidna nebulosa),stonefish (Synanceia horrida), dan ular laut Laticouda Colubrina.

Banggai cardinalfish adalah paternal mouthbrooder (induk jantan yang mengerami telur). Induk betina berperan dalam masa pembentukan dan formasi pasangan, yang terjadi beberapa jam hingga beberapa hari sebelum ikan bertelur. Pasangan bertelur beberapa meter dari kelompok utama dan mempertahankan wilayah teritorial mereka. Ukuran telur Banggai cardinalfish memiliki diameter 2,5 mm. Ikan ini memilki masa hidup yang pendek (lebih kurang 4 tahun pada daerah dengan kondisi ideal; 2 tahun di daerah yangliar), dan jumlah telur yang sedikit (50-90 buti)r walaupun memiliki potensi bertelur beberapa kali pertahun (setelah usianya di atas 10 bulan).






 

DONDO

Satu lagi Obyek Wisata Luwuk Banggai yaitu Dondo yang  merupakan tempat wisata yang berada di daerah Kec. Balantak Kab. Banggai luwuk. Tempat ini sebagi tempat rekreasi bagi masyarakat balantak dan sekitarnya, tempat yang memiliki keindahan alam tersendiri dimana air yang begitu jernih dan pasir yang begitu indah merupakan ciri khas dari dondo beach itu sendiri.

Obyek wisata ini merupakan Obyek wisata yang luar biasa dimana air asin dan air tawar ada di satu tempat yang sama. Hanya di batasi beberapa meter daratan. Takjub ya...sebelah laut sebelanya lagi air tawar...kadang bertanya juga,,,kok bisa...tapi diluar yang kita pikirkan, semua adalah Kebesaran Tuhan.

Kalau mau jalan kesini, aq saranin tgl. 02 Januari setiap tahun...pasti rame...karna masyarakat kumpul disini dan ngadain tari rakyat yaitu mo DERO...nggak sabar ya...Yuk kita kesana.... 





Air Mandi SALODIK-LUWUK BANGGAI

Pingin Mandi di tempat yang sejuk dan segar...kunjungi Tempat ini...Salodik-Luwuk Banggai...wuiiii segar...dengan kondisi alam yang indah. Nggak rugi...pasti pulang bawa kesan yg indah dari tempat ini...Kalau kesini bagusnya jam 11 sampai jam 2 siang...biar nggak kedinginan. Dijamin puas deh...dengar-dengar juga airnya buat awet mudah...he..he...coba aja !








Pantai BOLI'i Luwuk Banggai

Jika jalan-jalan ke Luwuk Banggai sempatkan diri untuk ke Pantai Pantai Bolii yang terletak di Luwuk Timur +15km dari kota Luwuk pusat kabupaten Luwuk,Sulawesi Tengah.










BURUNG MALEO

Maleo Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon Maleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55 cm, dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon. Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam. Uniknya, dengan telor sebesar itu, setiap habis bertelor Maleo langsung pisan. Saat ini Maleo mulai terancam punah karena habitat yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.

Ciri-Ciri
Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.

Populasi
Tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan Maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau Australasia. Populasi hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi khususnya daerah Sulawesi Tengah, yakni di daearah Kabupaten Donggala (Desa Pakuli dan sekitarnya) dan Kabupaten Luwuk Banggai. Populasi maleo di Sulawesi mengalami penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an. Berdasarkan pantauan di Tanjung Matop,Tolitoli,Sulawesi Tengah, jumlah populasi dari maleo terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga telur-telur yang terus diburu oleh warga.

Habitat
Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam. Saking besarnya Maleo pingsan setiap bertelor. Setelah menetas, anak Maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah seperti unggas dewasa, sehingga ia bisa langsung terbang setelah menetas, hal ini dikarenakan nutrisi yang terkandung didalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa, anak maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti ular, kadal, kucing, babi hutan dan burung elang.

Makanan
Maleo Senkawor adalah monogami spesies. Pakan burung ini terdiri dari aneka biji-bijian, buah, semut, kumbang serta berbagai jenis hewan kecil.

Ancaman
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, tingkat kematian anak burung yang tinggi, populasi yang terus menyusut serta daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Maleo Senkawor dievaluasikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendice I.

Predator
Predator yang sering ditemukan pada malam hari adalah ular, soa-soa atau biasa disebut biawak, kucing, anjing, babi, dan tikus. Pada siang hari predatornya adalah elang dan manusia yang sering mengambil telurnya dan menggunakan jerat untuk menangkap satwa maleo.






Profil LUWUK BANGGAI

merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang beribukota di Luwuk, daerah ini berbatasan dengan Teluk Tomini di utara, Selat Peling di selatan, Kabupaten Poso dan Kabupaten morowlai di barat, dan Kabupaten Banggai Kepulauan di timur.
Luas wialyah daerah ini adalah 9.673 Km2. Kabupaten Banggai terbagi menjadi 8 Kecamatan.Daerah ini memiliki motto Monsu ani tano yanng artinya gemar menanam, karean pertanian telah menjadi pemasok terbesar kegiatan ekonomi daerah ini. Kabuapetn ini merupakan penghasil beras kedua setelah Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah. Di samping tanaman bahan makanan, hasil perkebunan rakyat seperti kelapa dalam, jambu mete, kopi robusta, cengkeh, kakao, kelapa hibrida, dan lada. Untuk komoditi ekspor daearah ini hingga tahun 2006 berupa udang beku 10.398.248 ribu US$, minyak kelapa 8.007.983 ribu US$, dan bungkil kopra 1.220.181 ribu US$.
Banggai dikenal dengan penghasil kopra dan klepa sawit, sebagan besar produksi kopra dan kelapa sawit diserap oleh industri minyak kelapa mentah yang dikelola PT. Bukit Permata Hijau dan PT. Kurnia Luwuk Sejati. Hasil hutan pun tak kalah perannya bagi pertumbuhan ekonomi Banggai, pemasukan itu berasal dari kayu log dan selebihnya rotan,damar, kulit japari, dan kemiri.
Di sektor pariwisata, terdapat Suakamargasatwa Bangkiriang dimana burung Maleo dilindungi, tempat-tempat lainnya yang juga bisa menjadi andalan di antaranya Air terjun Hanga-Hanga, Lembuyan (suakamargasatwa bagi Anoa), Pulau Tikus yang terkenal dengan pasir putihnya, Keraton Banggai, dan Gua Liang.
Dari hasil pertanian dan perkebunan ini berdampak besar juga terhadap perdagangan. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang untuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga telah Bandara Bubung yang terletak di Luwuk, Dua buah Pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Bunta dan Pelabuhan Luwuk, serta terdapat berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.

















Wednesday, March 16, 2011

Pemilihan PUTRA-PUTRI BANGGAI

Inilah pemilihan putra-putri Banggai, walaupun kelihatan hanya sebagai ajang. Tapi kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pemuda penerus pembangunan Kabupaten Banggai.

Untuk adik-adikku, teruslah berjuang untuk pariwisata kabupaten Banggai. Karna kota kita adalah kota yang kaya akan potensi Pariwisata. Selamat Berjuang !